Selasa, 14 Desember 2010
[ Rilis Pers ] KHALIFAH, film perdana 2011
K H A L I F A H
Film Karya Nurman Hakim
Press rilis dari situs resmi:
www.khalifahfilm.com
Kekuatan seorang perempuan menghadapi diskriminasi, cinta dan penghianatan.
Sebuah film karya sutradara Nurman Hakim, produksi bersama TriXimages bersama Frame Ritz Pictures, segera diluncurkan dalam pemutaran perdana pada 5 Januari 2011 dan akan beredar di bioskup-bioskup di seluruh Indonesia mulai 6 Januari 2011. Film ini mengangkat kisah seorang perempuan bernama Khalifah yang tiba-tiba berada dalam posisi sangat sulit karena menikah dengan seorang laki-laki bernama Rasyid yang sebelumnya tak begitu dia kenal. Suatu pernikahan yang dilandasi oleh niat tulus dan cinta yang polos serta semangat pengabdian yang sederhana.
Khalifah yang bekerja di sebuah salon kecantikan harus menghadapi suaminya yang ternyata menganut ajaran Islam” garis keras”. Selain itu, Khalifah juga tidak mengetahui secara persis kegiatan dan dunia Rasyid di luar rumah. Dalam kehidupan masyarakat tempatnya tinggal, Khalifah juga mengalami ketidak nyamanan karena sikap kaum lelaki yang cenderung kurang menghargai perempuan.
Sebagai istri dari seorang suami penganut Islam ”garis keras” akhirnya Khalifah mengenakan kerudung atau cadar yang hanya memperlihatkan bagian matanya. Pakaian yang menjadi identitas barunya itu ternyata telah membuatnya tereksklusi dari lingkungannya. Tapi pada saat yang sama diam-diam dia menemukan semacam ”kebebasan” karena dengan pakaiannya itu dia dapat melihat orang lain dari sudut pandang yang berbeda.
Sementara itu hubungannya dengan Yoga, tetangga depan rumahnya membentuk dunia lain bagi dirinya, memberikan warna yang lain dalam hidup Khalifah. Yoga yang berusaha memahami Khalifah dengan cadarnya, adalah representasi dari cinta yang tidak memandang fisik semata.
Khalifah mengalami komplikasi psikologis dan sosial akibat identitas barunya itu. Suatu komplikasi yang membuat dirinya semakin sulit menemukan siapa dirinya yang sebenarnya dan bagaimana sosok, karakter, pikiran serta dunia Rasyid. Dia juga kian sulit memahami apa arti agama. Identitas baru itu terkadang menjadi semacam ruang ”perlindungan”, tapi pada saat lain menjadi tembok yang membuatnya terasing dari dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.
Film ini hendak menilik fenomena Islam ”garis keras” yang selalu muncul di dunia Islam kapan pun dan di mana pun, termasuk di Indonesia. Suatu ajaran yang cenderung eksklusif dan mendapat banyak tantangan dari kelompok-kelompok lain di dalam masyarakat Indonesia yang plural. Suatu fenomena yang kadang menimbulkan pertentangan, konflik, bahkan juga benturan yang sangat keras.
Bagaimana pun masalah fundamentalisme agama merupakan masalah yang kian meluas dan menimbulkan berbagai persoalan sosio-kultur yang semakin pelik. Film ini mengangkat masalah tersebut melalui sudut pandang dari orang-orang yang terlibat atau berada di dalam kelompok ”garis keras” tersebut. Yakni suatu tilikan ”dari dalam” sehingga dapat melihat berbagai dimensi persoalan secara lebih jernih dan komprehensif.
Film ini dibintangi oleh Marsha Timothy yang memerankan Khalifah, Indra Herlambang (Rasyid), Ben Joshua (Yoga) dan beberapa bintang pendukungnya, Jajang C Noer, Titi Sjuman dan Yoga Pratama. Penata Kamera ditangani oleh Agni Ariatama, penata musik oleh Djaduk Ferianto, editing oleh Mujibur Rahman dan Nurman Hakim.
Sutradara Nurman Hakim yang sekaligus bertindak sebagai penulis skenarionya adalah salah satu sutradara generasi baru Indonesia lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mayor penyutradaraan film. Sebelumnya ia telah membuat film tentang dunia pesantren, yakni film 3 Doa 3 Cinta (dibintangi Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Butet Kertajasa dan Yoga Pratama).
Film tersebut berhasil mendapatkan script development fund dari institusi film internasional seperti Global Film Initiative (Amerika), Goteborg Film Fund (Swedia) dan Fonds Sud (Perancis). Juga beberapa penghargaan lainnya, termasuk tujuh nominasi Festival Film Indonesia 2008, Grand International Jury Prize di Vesoul International Film Festival (Perancis) 2008 dan Best Film di Jakarta International Film Festival 2009. Film tersebut lolos seleksi dan diputar di festival-festival film international seperti di Dubai 2008, Goteborg 2009, Pusan 2008, South by South International Film Festival di Norwegia dan Asia Pacific Screen Awards, Australia 2009, dan lainnya.
Film Khalifah ini diproduksi oleh TriXimages bersama Frame Ritz Pictures. TriXimages adalah sebuah Production House yang diprakasai oleh Nan Achnas dan Nurman Hakim yang telah memproduksi film panjang, dokumenter dan film pendek, antara lain film anak-anak berjudul Bendera yang masuk seleksi di ajang kompetisi Tokyo International Film Festival 2003; The Photograph, co-produksi dengan Orange-Waterland, Salto Films dan Le Petite Lumiere, Perancis. Film tersebut telah berhasil memenangi The Prince Claus Film Fund, Goteborg Film Fund dan The Swiss Film Fund, dan diseleksi untuk international premiere di Pusan International Film Festival 2007 serta telah memenangi berbagai festival film internasional termasuk Karlovy-Vary International Film Festival 2008; 3 Doa 3 Cinta yang mendapatkan banyak penghargaan di dalam dan luar negeri seperti penghargaan Grand Jury prize di Vesoul International Film Festival Perancis - 2009 dan juga Best Film di Jakarta International Film Festival 2009
Sementara Frame Ritz telah menghasilkan berbagai sinetron serial, film televisi dan miniseri yang banyak dan disukai masyarakat Indonesia. Frame Ritz Pictures juga telah meluncurkan film layar lebar Rahasia Bintang (2008) dan kemudian film Kembang Perawan (2009). Film Khalifah diproduseri oleh Nan Achnas, Rieta Amilia, Nurman Hakim dan Sentot Sahid.
Kehadiran film Khalifah akan turut memperkaya khazanah perfilman Indonesia, khususnya film berlatar belakang kehidupan agama - dalam hal ini agama Islam - yang akhir akhir ini banyak muncul. Film ini melihat konteks kehidupan agama dalam dimensi-dimensi yang lebih mendasar sehingga memberikan pengayaan dan pencerahan cara pandang kita, tak hanya terhadap masalah kehidupan Islam, tapi lebih luas dari itu juga terhadap masalah kebangsaan negeri Indonesia tercinta ini. ***
Rekomendasi:
Sebuah film dengan tema unik yang patut ditunggu di layar lebar di awal tahun 2011. Saksikan mulai 6 Januari 2011!
Tetap cintai film Indonesia dulu, kini dan nanti...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar