Minggu, 19 Desember 2010

Memperingati Hari Ibu dengan 2 Film Dokumenter Terbaru: “Working Girls” dan “Conspiracy Of Silence”

[Rilis Pers]

"Hari Ibu tanggal 22 Desember 2010 nanti akan diperingati Kalyana Shira Foundation dengan mengadakan pemutaran dua film dokumenter terbaru secara gratis dan terbuka untuk umum"

Kalyana Shira Foundation bekerja sama dengan Komunitas Salihara mengadakan pemutaran film dokumenter “Working Girls” dan “Conspiracy Of Silence” yang akan dilaksanakan Rabu, 22 Desember 2010. Adapun pemutaran filmnya akan dimulai pukul 18.00 dengan memutarkan film Working Girls (123 menit) dan akan dilanjutkan pukul 20.30 dengan memutarkan film Conspiracy Of Silence (78 menit). Setelah sesi pemutaran film selesai akan dilanjutkan dengan diskusi bersama produser dan para sutradaranya.

Working Girls (Perempuan Pencari Nafkah) dan Conspiracy Of Silence (Konspirasi Hening) merupakan 2 film dokumenter yang diproduseri oleh Nia Dinata dan bercerita tentang bagaimana hubungan ibu dan anak yang berkorban serta berjuang untuk mendapatkan keadilan dan kehidupan yang lebih baik.

Working Girls adalah film hasil karya sutradara - sutradara muda yang telah mengikuti program master class workshop Project Change! 2009, dimana workshop lebih difokuskan pada penggodokan konten yang adil gender. Sutradara-sutradara yang lolos seleksi berhasil bergabung dalam Working Girls adalah: Sally Anom Sari dan Sammaria Simanjuntak (cerita 5 Menit lagi ah..ah..ah), Anggi C. Noen (cerita Asal Tak Ada Angin), Daud Sumolang dan Nitta Nazyra C. Noer (cerita Ulfie Pulang Kampung) Mereka mengikuti kehidupan para protagonist dalam upaya masing-masing dalam bertahan hidup, menyiasati kemiskinan namun tetap memiliki impian-impian. Cerita dimulai dengan kisah remaja penyanyi dangdut 14 tahun, kemudian tentang janda pemain ketoprak 60 tahun sampai waria asal Aceh; karakter-karakter dalam Working Girls ini akan membawa kita semua pada kenyataan yang unik.

Conspiracy Of Silence adalah feature documentary yang disutradarai oleh Ucu Agustin yang mengangkat kisah tentang upaya pencarian akan kesehatan dan keadilan di bidang layanan kesehatan di Indonesia yang semuanya berakhir pada titik nol. Conspiracy of Silence yang teranyam dalam tubuh korps kedokteran di Indonesia telah begitu kuat, sedangkan hak pasien seolah sengaja didiamkan dan terbiarkan tanpa perlindungan oleh pemerintah. Perjuangan seorang anak perempuan yang berusaha mendapatkan keadilan bagi ibundanya yang telah menjadi korban malpraktek dituturkan melalui film ini. Begitu pula perjalanan yang penuh liku bagi seorang ibu dengan dua anak kembar balitanya yang telah menjadi korban malpraktek menjadi bagian dari film ini.

Pemutaran kedua film ini tidak dipungut biaya dan terbuka bagi siapa saja. Ini adalah upaya bagi film - film dokumenter agar bisa diakses lebih luas lagi oleh masyarakat umum. Bagi publik dan rekan media yang berminat menonton kedua film ini bisa mendaftarkan diri (nama, email dan no handphone) ke alamat email : admin.ksfo@kalyanashirafound.org dikarenakan kursi terbatas. Untuk keterangan pers lebih lanjut dapat menghubungi Sandie atau Ridla.


Silakan mention ke akun twitter: @project_change

Cuma Tulis Komentar Trailer di Wall Facebook 'Film Rindu Purnama' Berkesempatan Raih Paket Wisata ke Belitong!

sebuah film yang patut ditunggu kehadirannya tahun 2011, persembahan Mizan Productions untuk pencinta film Indonesia, merupakan karya perdana Mathias Muchus sebagai seorang sutradara.






FILM RINDU PURNAMA


Film ini memberikan kesempatan pada pencinta film Indonesia untuk meraih berbagai hadiah menarik di tahun depan. Ayo ikuti bersama!

Tulis komentar Anda terhadap Trailer Rindu Purnama, raih paket wisata ke Balitong untuk dua orang, Ipad, Blackberry, Tiket Gala Premier, Merchandise Rindu Purnama, ditunggu sampai 20 Februari 2011. Buruan!

Caranya gampang:
Tuliskan komentar yang menarik mengenai trailer film Rindu Purnama di wall:
www.facebook.com/filmRinduPurnama

Youtube: Trailer Rindu Purnama

Kunjungi: www.filmrindupurnama.com




*klik gambar untuk informasi lebih jelas

Film Indonesia di tahun 2011, semakin seru!

Tetap cintai film Indonesia dulu, kini dan nanti...

Kamis, 16 Desember 2010

"Ada Cinta di Hati" film televisi arahan sutradara layar lebar Rudi Soedjarwo


Film Televisi
Ada Cinta di Hati
Sutradara: Rudi Soedjarwo


Aliana, Nadya dan Riri adalah tiga sahabat yang secara kebetulan mengalami bentrokan dengan kelompok sahabat lain, Pricille, Katy dan adik Katy, Tessa gara-gara rebutan sebuah tas di pertokoan. Bentrok kecil ternyata berkembang menjadi persaingan sengit, mulai dari Pricille dan Aliana yang sama-sama berusaha supaya menjadi cewek yang dipanggil ke atas panggung oleh penyanyi Ello, sampai dengan persaingan professional, karena ternyata Aliana dan Pricille yang baru mulai merintis karir sebagai model iklan adalah kompetitor dalam sebuah audisi.

Namun persaingan di antara kedua kelompok ini akhirnya mencair, berubah menjadi persahabatan. Tidak berhenti disitu, permasalahan juga terjadi didalam persahabatan mereka. Mulai dari Ibu Nadya dan Iwan, Pacar Nadya yang merasa khawatir teman-teman Nadya yang berasal dari keluarga berada akan memaksa Nadya untuk berusaha mengikuti gaya hidup mereka, hingga Katy yang memutuskan untuk pergi melanjutkan kuliah di Australia karena patah hati.

Tiga tahun berlalu Aliana dan Pricille sudah menjadi model terkenal namun Pricille merasa Aliana selalu berada diatasnya. Hingga puncaknya, terungkap bahwa karir Aliana terancam hancur karena ulah Pricille. Selain itu Pernikahan Aliana pun terancam batal karena Jojo, tunangan Aliana ternyata adalah Mantan pacar Katy yang membuatnya patah hati hingga meninggalkan Indonesia. Jojo pun bimbang, siapa yang akan ia pilih, apakah Katy atau Aliana? Apalagi Katy dan Aliana sama-sama tidak mau menyakiti perasaan satu sama lain.

Apakah betul ini adalah kesempatan kedua bagi Jojo dan Katy untuk melanjutkan apa yang sebelumnya terputus karena pihak lain? Apakah pihak lain itu adalah Tessa atau Riri yang selama ini sudah menjadi sahabat mereka sendiri? Apakah persahabatan mereka harus dikorbankan hanya demi karir dan cinta?



Rekomendasi @film_indonesia:
Film televisi dengan penggarapan produksi film arahan sutradara ternama, Rudi Soedjarwo, yang terkenal dengan karya fenomenal 'Ada Apa Dengan Cinta'

Patut dan Layak ditunggu di RCTI, Senin 20 Desember 2010, pukul 22.00
Akan ada #nobar_di_timeline @film_indonesia

Tweet us dengan hashtag (silakan pilih):
#AdaCintaDiHati #FilmTelevisi #RudySudjarwo #FTVClear

Informasi lengkap juga bisa dibaca di www.clearsoftandshiny.com

Best regards,
Editor-in-Chief

Tetap cintai karya film Indonesia dulu, kini dan nanti...

Selasa, 14 Desember 2010

[ Rilis Pers ] KHALIFAH, film perdana 2011


K H A L I F A H
Film Karya Nurman Hakim


Press rilis dari situs resmi:
www.khalifahfilm.com



Kekuatan seorang perempuan menghadapi diskriminasi, cinta dan penghianatan.


Sebuah film karya sutradara Nurman Hakim, produksi bersama TriXimages bersama Frame Ritz Pictures, segera diluncurkan dalam pemutaran perdana pada 5 Januari 2011 dan akan beredar di bioskup-bioskup di seluruh Indonesia mulai 6 Januari 2011. Film ini mengangkat kisah seorang perempuan bernama Khalifah yang tiba-tiba berada dalam posisi sangat sulit karena menikah dengan seorang laki-laki bernama Rasyid yang sebelumnya tak begitu dia kenal. Suatu pernikahan yang dilandasi oleh niat tulus dan cinta yang polos serta semangat pengabdian yang sederhana.

Khalifah yang bekerja di sebuah salon kecantikan harus menghadapi suaminya yang ternyata menganut ajaran Islam” garis keras”. Selain itu, Khalifah juga tidak mengetahui secara persis kegiatan dan dunia Rasyid di luar rumah. Dalam kehidupan masyarakat tempatnya tinggal, Khalifah juga mengalami ketidak nyamanan karena sikap kaum lelaki yang cenderung kurang menghargai perempuan.

Sebagai istri dari seorang suami penganut Islam ”garis keras” akhirnya Khalifah mengenakan kerudung atau cadar yang hanya memperlihatkan bagian matanya. Pakaian yang menjadi identitas barunya itu ternyata telah membuatnya tereksklusi dari lingkungannya. Tapi pada saat yang sama diam-diam dia menemukan semacam ”kebebasan” karena dengan pakaiannya itu dia dapat melihat orang lain dari sudut pandang yang berbeda.

Sementara itu hubungannya dengan Yoga, tetangga depan rumahnya membentuk dunia lain bagi dirinya, memberikan warna yang lain dalam hidup Khalifah. Yoga yang berusaha memahami Khalifah dengan cadarnya, adalah representasi dari cinta yang tidak memandang fisik semata.

Khalifah mengalami komplikasi psikologis dan sosial akibat identitas barunya itu. Suatu komplikasi yang membuat dirinya semakin sulit menemukan siapa dirinya yang sebenarnya dan bagaimana sosok, karakter, pikiran serta dunia Rasyid. Dia juga kian sulit memahami apa arti agama. Identitas baru itu terkadang menjadi semacam ruang ”perlindungan”, tapi pada saat lain menjadi tembok yang membuatnya terasing dari dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar.

Film ini hendak menilik fenomena Islam ”garis keras” yang selalu muncul di dunia Islam kapan pun dan di mana pun, termasuk di Indonesia. Suatu ajaran yang cenderung eksklusif dan mendapat banyak tantangan dari kelompok-kelompok lain di dalam masyarakat Indonesia yang plural. Suatu fenomena yang kadang menimbulkan pertentangan, konflik, bahkan juga benturan yang sangat keras.

Bagaimana pun masalah fundamentalisme agama merupakan masalah yang kian meluas dan menimbulkan berbagai persoalan sosio-kultur yang semakin pelik. Film ini mengangkat masalah tersebut melalui sudut pandang dari orang-orang yang terlibat atau berada di dalam kelompok ”garis keras” tersebut. Yakni suatu tilikan ”dari dalam” sehingga dapat melihat berbagai dimensi persoalan secara lebih jernih dan komprehensif.

Film ini dibintangi oleh Marsha Timothy yang memerankan Khalifah, Indra Herlambang (Rasyid), Ben Joshua (Yoga) dan beberapa bintang pendukungnya, Jajang C Noer, Titi Sjuman dan Yoga Pratama. Penata Kamera ditangani oleh Agni Ariatama, penata musik oleh Djaduk Ferianto, editing oleh Mujibur Rahman dan Nurman Hakim.

Sutradara Nurman Hakim yang sekaligus bertindak sebagai penulis skenarionya adalah salah satu sutradara generasi baru Indonesia lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mayor penyutradaraan film. Sebelumnya ia telah membuat film tentang dunia pesantren, yakni film 3 Doa 3 Cinta (dibintangi Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Butet Kertajasa dan Yoga Pratama).

Film tersebut berhasil mendapatkan script development fund dari institusi film internasional seperti Global Film Initiative (Amerika), Goteborg Film Fund (Swedia) dan Fonds Sud (Perancis). Juga beberapa penghargaan lainnya, termasuk tujuh nominasi Festival Film Indonesia 2008, Grand International Jury Prize di Vesoul International Film Festival (Perancis) 2008 dan Best Film di Jakarta International Film Festival 2009. Film tersebut lolos seleksi dan diputar di festival-festival film international seperti di Dubai 2008, Goteborg 2009, Pusan 2008, South by South International Film Festival di Norwegia dan Asia Pacific Screen Awards, Australia 2009, dan lainnya.

Film Khalifah ini diproduksi oleh TriXimages bersama Frame Ritz Pictures. TriXimages adalah sebuah Production House yang diprakasai oleh Nan Achnas dan Nurman Hakim yang telah memproduksi film panjang, dokumenter dan film pendek, antara lain film anak-anak berjudul Bendera yang masuk seleksi di ajang kompetisi Tokyo International Film Festival 2003; The Photograph, co-produksi dengan Orange-Waterland, Salto Films dan Le Petite Lumiere, Perancis. Film tersebut telah berhasil memenangi The Prince Claus Film Fund, Goteborg Film Fund dan The Swiss Film Fund, dan diseleksi untuk international premiere di Pusan International Film Festival 2007 serta telah memenangi berbagai festival film internasional termasuk Karlovy-Vary International Film Festival 2008; 3 Doa 3 Cinta yang mendapatkan banyak penghargaan di dalam dan luar negeri seperti penghargaan Grand Jury prize di Vesoul International Film Festival Perancis - 2009 dan juga Best Film di Jakarta International Film Festival 2009

Sementara Frame Ritz telah menghasilkan berbagai sinetron serial, film televisi dan miniseri yang banyak dan disukai masyarakat Indonesia. Frame Ritz Pictures juga telah meluncurkan film layar lebar Rahasia Bintang (2008) dan kemudian film Kembang Perawan (2009). Film Khalifah diproduseri oleh Nan Achnas, Rieta Amilia, Nurman Hakim dan Sentot Sahid.

Kehadiran film Khalifah akan turut memperkaya khazanah perfilman Indonesia, khususnya film berlatar belakang kehidupan agama - dalam hal ini agama Islam - yang akhir akhir ini banyak muncul. Film ini melihat konteks kehidupan agama dalam dimensi-dimensi yang lebih mendasar sehingga memberikan pengayaan dan pencerahan cara pandang kita, tak hanya terhadap masalah kehidupan Islam, tapi lebih luas dari itu juga terhadap masalah kebangsaan negeri Indonesia tercinta ini. ***


Rekomendasi:
Sebuah film dengan tema unik yang patut ditunggu di layar lebar di awal tahun 2011. Saksikan mulai 6 Januari 2011!


Tetap cintai film Indonesia dulu, kini dan nanti...

Senin, 06 Desember 2010

Pernyataan Sikap IKAFI

PERNYATAAN SIKAP
IKATAN ALUMNI FAKULTAS FILM DAN TELEVISI - INSTITUT KESENIAN JAKARTA
(IKAFI)


MENGINGAT:

1. Bahwa Ikatan Alumni FFTV-IKJ adalah organisasi yang mewadahi seluruh kepentingan Alumni FFTV-IKJ

2. Bahwa Alumni FFTV-IKJ adalah salah satu stakeholder industri perfilman nasional

3. Bahwa Alumni FFTV-IKJ berkepentingan dengan FFI yang jujur dan kredibel sebagai lembaga yang memberikan penghargaan piala Citra sebagai tolok ukur supremasi kreatifitas film nasional

MENIMBANG:

1. Bahwa telah terjadi kemelut pelaksanaan Festival Film Indonesia 2010 yang ditandai dengan:

a. Pemberhentian Dewan Juri FFI 2010 pimpinan Jujur Prananto
b. Pengunduran diri Niniek L. Karim sebagai Ketua KFFI
c. Pelaksanaan FFI 2010 menjadi polemik di media massa dan masyarakat

2. Bahwa poin 1 a, b dan c diatas menimbulkan opini yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap industri film nasional

3. Bahwa kami Alumni FFTV-IKJ sebagai elemen sumber daya kreatif dalam sistem industri film di Indonesia merasa dirugikan atas penyelenggaraan FFI 2010 yang tidak profesional sehingga mengakibatkan runtuhnya kewibawaan dan legitimasi piala Citra yang merupakan hak pekerja film yang berprestasi


MEMUTUSKAN:

IKATAN ALUMNI FAKULTAS FILM DAN TELEVISI - INSTITUT KESENIAN JAKARTA (IKAFI) MENYATAKAN MOSI TIDAK PERCAYA ATAS PENYELENGGARAAN FFI 2010



Jakarta, 6 Desember 2010


Arief R. Pribadi
Ketua Umum Ikatan Alumni FFTV-IKJ (Ikafi)


Dewan Pertimbangan Organisasi:

1. Enison Sinaro (Ketua)
2. M. Ainun Ridho (Anggota)
3. Abdullah Yuliarso (Anggota)
4. Arturo GP (Anggota)
5. Deni HW (Anggota)

Minggu, 05 Desember 2010

Indonesian Feature Film Competition 2010 - JIFFEST 2010

Indonesian Feature Film Competition 2010

Dari 10 judul film pilihan IFFC, berikut 4 pemenangnya:
RT @jiffest:

[1] The winner of Best Film in IFFC 2010 is ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI by Deddy Mizwar

[2] The winner of Best Director in IFFC 2010 is Lola Amaria for her film MINGGU PAGI DI VICTORIA PARK

[3] The winner of Special Jury Prize of IFFC 2010 is SANG PENCERAH by Hanung Bramantyo

[4] The winner of Audience Award IFFC 2010 is RUMAH DARA by the Mo Brothers


Congratulation to all winners!
See you on IFFC - JIFFEST 2011!

Daftar Nominasi FFI 2010

NOMINASI FFI 2010


Nominasi film cerita panjang FFI 2010 dibacakan di sela-sela acara musik DahSyat, RCTI, Jumat (3/12/2010). Pengumuman pemenang FFI 2010 akan digelar di Ballroom Central Park, Jakarta Barat, Senin (6/12/2010), dan akan disiarkan langsung oleh RCTI:

Nominasi kategori film cerita panjang FFI 2010:

1. Film Cerita Panjang:

3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
7 Hati 7 Cinta 7 Wanita.
Alangkah Lucunya Negeri ini
I Know What You Did On Facebook
Minggu Pagi di Victoria Park.

2. Penyutradaan:

Angga Dwimas Sasongko (Hari Untuk Amanda)
Awi Suryadi (I know What You Did On Facebook)
Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Deddy Mizwar (Alangkah Lucunya Negeri ini)
Lola Amaria (Minggu Pagi di Victoria Park)

3. Pemeran Utama Wanita:


Titi Sjuman (Minggu Pagi di Victoria Park)
Laura Basuki (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Tika Bravani (Alangkah Lucunya Negeri ini)
Jajang C Noer (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)
Fanny Fabriana (Hari Untuk Amanda)

4. Pemeran Utama Pria:

Reza Rahardian (Alangkah Lucunya Negeri ini)
Reza Rahardian (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Oka Antara (Hari Untuk Amanda)
Edo Borne (I know What You Did On Facebook)
Lukman Sardi (Red Cobex)

5. Pemeran Pendukung Pria:

Asrul Dahlan (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Deddy Mizwar (Cinta 2 Hati)
Jaja Miharja (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Rasyid Karim (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Tio Pakusadewo (Alangkah Lucunya Negeri Ini)

6. Pemeran Pendukung Wanita:

Ella Hamid (Minggu Pagi di Victoria Park)
Happy Salma (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)
Henidar Amroe (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Kimmy Jayanti (I Know What You Did On Facebook)
Intan Kiflie (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)

7. Skenario Cerita Asli dan Adaptasi:

Alberthiene Endah & Awi Suryadi (I Know What You Did On Facebook)
Benni Setiawan (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Musfar Yasin (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Robby Ertanto Soediskam (7 Hati 7 Cinta 7 Wanita)
Salman Aristo (Hari Untuk Amanda)
Titien Wattimena (Minggu Pagi di Victoria Park)

8. Tata Sinematografi:

Roby Herby (I know What You Did On Facebook)
Roy Lolang (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Suadi Utama (Heartbreak.com)
Yadi Sugandi (Minggu Pagi di Victoria Park)
Yadi Datau (Alangkah Lucunya Negeri ini)

9. Tata Artistik:

Anes (Cinta 2 hati)
Djulfikar Thaib (Hari untuk Amanda)
Ghoeteng Iku Ahkin (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Oscart Firdaus (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Windu (I Know What You Did On Facebook)

10. Penyuntingan:

Aline Jusria (Minggu Pagi di Victoria Park)
Andhy Pulung (Hari Untuk Amanda)
Ramantyo Wicaksono (I Know What You Did On Facebook)
Tito Kurnianto (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Wawab I. Wibowo (Red Cobex)

11. Tata Suara:

Adiatyawan Susanto & Novi Dwi R Nugroho (Alangkah Lucunya Negeri Ini)
Adityawan Susanto & Djoko Setiadi (Hari Untuk Amanda)
Hadi Ilfat & Satrio Budioni (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta)
Khikmawan Santosa (I Know What You Did On Facebook)
Khikmawan Santosa (Heartbreak.com)

12. Tata Musik:

Andhika Triyadi (Hari Untuk Amanda)
Ian Antono & Thoersi Argeswara (Alangkah Lucunya Negeri ini)
Nathanael (7 hati 7 Cinta 7 Wanita)
Ricky Lionardi (I Know What You Did On Facebook)
Thoersi Argeswara (3 Hati 2 Dunia 1 Cinta).


eny/eny)
Jumat, 03/12/2010 12:45 WIB
Daftar Nominasi FFI 2010
Komario Bahar - detikMovie

Cari Film Indonesia

Website Resmi OfficialfilmIndonesia.com