Selasa, 26 Oktober 2010

Mulai 28 Oktober 2010: 'Mafia Insyaf'



Komentar Poster Film:
Kesan pertama. Garang! Menekankan pada aura seksi kedua aktris. Mirip komposisi poster 'Istri Bo'ongan' produksi PH yang sama.


MAFIA INSYAF - 2010


Jenis Film : Action
Rating LSF : Dewasa (adult)

Produksi : Kanta Indah Film
Produser : Budi Mulyono
Sutradara : Otoy Witoyo

Casts:
Atiqah Hasiholan
Tora Sudiro
Indah Kallalo
Ferry Ardiansyah
Anindhika
H. Djaja Miharja
Zaki Zimah
Guntur

Sinopsis:
MACAN POLKADOT selama ini dikenal sebagai gank mafia yang cukup ditakuti, dipimpin oleh Dewi, memiliki 3 anak laki-laki: Kendra, Romi dan Jodi. Dewi merasa sudah tua dan ingin Kendra mewarisi usaha keluarganya. Dewi meminta Kendra mencari calon istri. Sampai akhirnya Kendra tak sengaja bertemu dengan Selma yang ternyata bekerja sebagai komisaris polisi. Selma sering menyamar untuk menuntaskan setiap kasusnya. Selma membuat hidup Kendra bergairah lagi

Hubungan Selma dan Kendra menjadi dekat. Untuk menutupi identitasnya, Kendra mengaku bekerja di yayasan sosial dan Selma mengaku bekerja sebagai pegawai negeri. Sampai akhirnya Selma mengaku bahwa dia sebenarnya polisi yang menyamar untuk mengungkap kasus-kasus penyelundupan, penggelapan pajak dan mafia. Kendra terkejut mengetahuinya. Selma shock mengetahui identitas Kendra yang sebenarnya. Kendra berjanji pada Selma, jika suatu saat dia terlibat urusan kriminal, Selma boleh menangkap dengan tangannya sendiri

Sayangnya Kendra terpaksa terlibat dalam perkelahian ketika kedua adiknya diculik gank Kampak Ungu. Sesuai janjinya, Kendra membiarkan Selma menangkapnya. Selma sedih mendapati kenyataan itu. Kendra, Romi dan Jodi menjalani pengadilan. Mereka berhadapan dengan Bobi, jaksa yang jatuh hati pada Selma yang menjadi jaksa penuntut dalam kasus perkelahian antar gank itu

Akankah Kendra dan adik-adiknya menang dalam kasus ini? Bagaimana akhir kisah cinta antara Kendra dan Selma? (via 21cineplex.com)

Rekomendasi:
Sepertinya Kanta Indah Film (KIF) memfokuskan diri pada produksi film berating dewasa. Tahun ini, tercatat KIF telah memproduksi 'Istri Bo'ongan'(Juli 2010 - Std.Arie Aziz) dan 'Pengantin Pantai Biru' (September 2010 - Std.Nayato), yang masing-masing bergenre komedi-dewasa dan horror-dewasa. Kini hadir dengan konsep action, tetap dengan bumbu dewasa. Dari segi directing, film ini merupakan debut sang sutradara Otoy Witoyo, setelah sebelumnya sudah cukup lama berkecimpung sebagai astrada dan posisi lainnya di bagian produksi.

Melirik ke divisi casts, cukup menarik mengetahui bahwa ada nama yang sudah sangat familiar di layar lebar & diakui kualitas aktingnya yaitu Tora Sudiro & Atiqah Hasiholan. Namun dalam komunikasinya via poster, sepertinya karakter yang diperankan Indah Kalalo & Atiqah Hasiholan-lah yang mendapat porsi utama. Meskipun menyimak sinopsis yang diterima, kisah Selma-Kendra (Atiqah-Tora) yang menjadi cerita utama. Seperti apakah film ini akhirnya? Mampukah aktor & aktris ini mengangkat genre film action ini? Dan berhasilkan film ini menjadi berkesan di benak pecinta film Indonesia? Mengingat bulan ini juga ada 'Madame-X' dan 'Perjaka Terakhir 2' di genre yang sama. Kita tunggu!


Mulai 28 Oktober 2010


Tetap cintai film Indonesia dulu, kini & nanti.
Tweet us your #testimoni on twitter, just mention @film_indonesia

Open Casting Besinema - Ifimovies




OPEN CASTING BESINEMA production,

untuk layar lebar

Mencari karakter:
- cewek-cowok 20-27th,
- tinggi cewek: 165-17o
- tinggi cowok: 170-178cm
- cantik, pintar, sexy, agak sedikit tomboy, cuek, santai
- handsome, good looking, smart, berkarakter,
- bisa akting

Please come to:
BESINEMA PRODUCTION
hari Senin 25 Oktober - 31 okt
jam 10.00-16.00
Jl Benda No 23C Kemang

*casting hanya untuk yg memenuhi kritteria*

Besinema Production sudah memproduksi film:
• Coklat Stroberi (2007)
• Radit dan Jani (2008)
• Coblos Cinta (2008)
• 3 Doa 3 Cinta (2008)
• Serigala Terakhir (2009)

Jumat, 22 Oktober 2010

Premiere di Jiffest 2010 - HOPE a documentary film



Komentar poster film:
Sangat dokumenter. Namun sebenarnya bisa di-desain yang lebih 'mengundang' mata memandang, lebih tegas & lugas, se-lugas filmnya yang sangat menarik!

HOPE - 2010

Synopsis
Indonesia is 65 years of age by this year 2010, mature enough for being a nation. But in Indonesia you can’t say that being mature means you’re wealthy enough in any way. We are politically corrupt, nationwidely stupid and you need all the money on earth to pay your education and health.
But! Indonesia has its own great individuals lies beneath the whole archipelago. So…Indonesia still has their HOPE.

Duration : 76 minutes
Genre : Documentary
Year of Production : 2010
Production : BOGALAKON PICTURES

CHAPTER 1, The Minorities
Director SANTRIANOV
Production Designer EDMOND WAWORUNTU
Producer ANDIBACHTIAR YUSUF
Director of Photography SYAMUL ‘CHEMONK’FAIZ TJOTJONA
Editor SHANI BUDI PANDITA
Production Assistant ADAL BONAI

CHAPTER 2, The Majorities….To Die For
Producer AMIR POHAN, ANDIBACHTIAR YUSUF
Director ANDIBACHTIAR YUSUF
Story ANDIBACHTIAR YUSUF
Director of Photography GIRINDHRO SETYO HARIMURTI
Other Camera Works ANDIBACHTIAR YUSUF, BAMBANG SETIABUDHI
Editor DARWIN NUGRAHA
Music ISMAIL BASBETH
Production Assistant BAMBANG SETIABUDHI

CHAPTER 3, The Nation
Director ANDIBACHTIAR YUSUF
Co-Director SANTRIANOV
Production Designer EDMOND WAWORUNTU
Music Composed & Performed by KOIL, PANDJI
Editor DARWIN NUGRAHA, SHANI BUDI PANDITA
Director Of Photography SYAMSUL ‘CHEMONK’ FAIZ TJOTJONA
Others Camera Works ANDIBACHTIAR YUSUF, EDMOND WAWORUNTU, SANTRIANOV, HASIAN DAMANIK
Still Photographer BAGUS EKOVICH
Producer ANDIBACHTIAR YUSUF
Story ANDIBACHTIAR YUSUF, EDMOND WAWORUNTU, SANTRIANOV
Production Assistant ADAL BONAI, AGUNG SAPUTRO

Tagline : A documentary about…….HOPE
Format : Digital

Director’s Filmography (feature length)
1. The Jak (2007)
2. The Conductors (2008)
3. Romeo Juliet (2009)


Official release:
“Indonesia akan begini-begini aja kalo loe cuma bisa protes,” ujar Pandji Pragiwaksono, inilah salah satu bagian penting dari film Hope karya terbaru dari Andibachtiar Yusuf. Sineas yang pernah melahirkan The Jak (2007), The Conductors (2008) dan Romeo Juliet (2009), sutradara muda yang kerap melahirkan karya-karya yang relatif unik dibanding arus yang muncul di jagad perfilman Indonesia.

“Bagi saya film yang baik adalah yang bisa menunjukkan situasi kekinian suatu bangsa,” ujar Yusuf tentang karya-karyanya. Lewat Hope yang rencananya akan ber-World Premiere di Jakarta International Film Festival 2010 ini , lulusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran ini melukiskan kegelisahannya terhadap situasi bangsanya yang disebutnya sebagai “Gak pernah kemana-mana, seolah segala potensi itu tidak ada,” sembari menambahkan “Tapi nasib suatu bangsa tidak akan pernah berubah jika tidak diubah sendiri oleh bangsa itu,”

Hope adalah sebuah gambaran Indonesia masa kini, 12 tahun setelah saat yang disebut sebagai masa reformasi yang saat itu dikabarkan sebagai arus balik sejarah bangsa ini yang disebut dinaungi kegelapan di era Orde Baru.

Dokumenter berdurasi 72 menit ini dikerjakan dalam kurun waktu 8 bulan masa produksi dan 3 bulan paska produksi dan menempuh jarak perjalanan Jakarta-Bandung-Semarang-Manado hingga ke Genting di Malaysia. Dikerjakan secara gerilya oleh tim Bogalakon Pictures rumah produksi yang terus bersemboyan “Kami bukan filmmaker, kami Bogalakon,” Segala hal dibenarkan oleh tim huru hara ala Bogalakon ini, mulai dari menempel kegiatan dokumentasi kedatangan trofi Piala Dunia 2010 sampai menonton aksi tim Barongsai Kong Ha Hong di Malaysia.

Diperkuat oleh gerilyawan muda seperti Edmond Waworuntu, Chemonk Faiz Tjotjona, Santrianov dan Adal Bonai, Hope adalah karya keempat rumah produksi peraih Piala Citra 2008 dan nominasi 2009 untuk kategori Dokumenter Terbaik.

Selain akan dipresentasikan di JIFFEST, film ini akan juga dipertontonkan di sinema komersial yang memberi ruang pada karya digital seperti layaknya teknis yang digunakan oleh karya ini. Juga, film ini akan mencoba metode baru pendistribusian sinema (setidaknya untuk ukuran Indonesia) lewat tayang secara online alias streaming.

Selanjutnya, film ini akan diputar mengelilingi Indonesia lagi-lagi secara gerilya lewat pemutaran-pemutaran di komunitas yang tentu saja akan dibarengi dengan workshop dan diskusi.

Rekomendasi:
Film dokumenter 3 babak! Itu ringkasnya mengenai film sarat realita sosial dan politik ini. Pengemasannya menarik, membuat mata tidak akan lepas dari layar. Saat-saat emosional, nyentil, celetukan lucu dan sindiran tentang keadaan saat ini menjadi menu utama sajian film berdurasi 76 menit ini. Babak pertama dibuka dengan 'koleksi lama' sang sutradara, mengambil tema 'mayoritas', mengambil angle menarik dengan membandingkan 2 tingkah polah dan komentar partisipan partai yang berseberangan, dihadirkan bergantian dengan editing yang menarik, sehingga sering memancing tawa spontan karena dialog khas 'aktor'-nya yang apa adanya. Tanpa skrip tentunya.

Babak kedua mengangkat tema 'minoritas', dalam hal ini budaya barongsai yang baru kembali bangkit di tanah air yang menjadi sorotan utama. Bagaimana kisah budaya ini seolah 'ditiadakan', hingga muncul lagi menjadi penambah warna budaya di Indonesia, dan bagaimana pencapaiannya di mata Internasional, itu yang menjadi pembahasan dalam segmen ini. Semangat kemenangan, cinta budaya, perjuangan meraih yang terbaik dan semangat orang-orang dibalik 'singa' tentu akan sangat inspiratif untuk disaksikan. Tahukah anda, bahwa barongsai bukan hanya sekedar budaya dari Cina, tapi kini sudah menjadi olahraga dunia!

Bagian penutup, dengan durasi yang paling dominan, dimainkan dengan baik oleh Panji dan Aryo 'Koil' Verdyantoro. Cara pandang manusia Indonesia penuh harapan, optimis dan dari sudut pandang yang berbeda, itu yang menjadi pokok penyampaian segmen terakhir ini. The nation. Anda akan menemukan spirit nasionalisme dalam gerak karya, dan terimplementasi dalam keseharian. Ringkasnya seperti apa? tergambar dalam dokumenter ini. Juga akan ditemui kalimat-kalimat lugas yang 'nyentil' dan tajam, membuat penonton akan bertanya pada dirinya. Apa yang sudah diperbuat untuk negeri ini?

Menarik juga akan ditemukan kalimat seperti: 'berhentilah protes, berhentilah jadi orang yang naif', 'kasihan untuk orang-orang bermental pembantu', atau kalimat 'karena lu kebanyakan nanya, terus kapan actionnya?'. Tapi jangan salah sangka dulu! Penggunaan kalimat itu tidak seberat apa yang dibaca saat ini. Saat dimunculkan dalam film, dialog tersebut terasa pas, dan tepat sasaran. Bahkan tak jarang membuat terpingkal tertawa. Permainan editing film ini patut mendapat atensi khusus, karena berhasil membawa potongan-potongan yang berbeda, bersatu padu dalam gambar utuh yang menyampaikan pesan sang sutradara.

Film bergenre dokumenter terbilang jarang hadir di layar Indonesia. Sangat layak anda tunggu penayangannya, HOPE a documentary about...

Jiffest 2010
Blitzmegaplex early 2011


Tetap cintai film Indonesia dulu, kini & nanti.
Tweet us your #testimoni on twitter, just mention @film_indonesia

Kamis, 21 Oktober 2010

Mulai 4 November 2010: 'Senggol Bacok'



Komentar poster film:
Cukup menarik, kuat dan sudah ada aura kocaknya, semoga isinya sesuai kemasan!


SENGGOL BACOK - 2010


Jenis Film : Comedy
Produser : Raam Punjabi
Produksi : Mvp Pictures

Sutradara : Iqbal Rais
Penulis :

Casts:
Fathir Muchtar - sbg Galang
Kinaryosih - sbg Laras
Ringgo Agus Rahman - sbg Donny
Aji Idol - sbg Disko
Jonny Iskandar

Sinopsis
Bagi Galang (Fathir Muchtar) hanya satu yang harus dimiliki seorang lelaki: NYALI! Itu sebabnya, Galang tidak pernah takut pada apapun. Ia memutuskan kembali ke Jakarta, ingin menata kembali hidupnya setelah putus dari tunangannya. Sampai Jakarta, Galang bertemu teman baru, Disko (Adjie Idol), seorang pengamen kelas teri bersuara emas namun berwajah lumpur (item dan dekil) yang selalu berhasil meredam amarah Galang.

Saat Galang berusaha melupakan sang tunangan, nasib mempertemukannya dengan Laras (Kinaryosih), gadis manis yang bisa bikin lumer hati batu Galang. Sayang, sifat tempramenal Galang malah menjauhkan dirinya dari Laras. Tidak sengaja, Galang sukses menghajar ayah Laras yang dikiranya preman. Ayah Laras juga harus masuk rumah sakit gara-gara niat baik Galang yang mengoleskan selai kacang.

Cinta Galang dan Laras semakin pelik dengan kehadiran penghuni kos baru, Donny(Ringgo Agus Rachman). Pemuda kalem namun licik ini, mempunyai sejuta akal bulus di otaknya untuk mendapatkan hati Laras. Adu strategi “otot” versus “otak” antara Galang dan Donny merebut perhatian Laras pun tak terelakan. Dibantu oleh Disko dan seorang motivator kejiwaan kelas wahid (Jonny Iskandar), Galang berusaha mengendalikan emosinya untuk dapat memenangkan pertempuran melawan Donny. (via 21cineplex.com)

Rekomendasi:
Iqbal Rais, sutradara muda (26 thn) ini memulai debutnya sebagai sutradara di 'The Tarix Jabrix' (2008) yang mengangkat nama band the Changcuters. Kemudian dilanjutkan dengan karya komedi lainnya 'Si Jago Merah' (2008), 'The Tarix Jabrix 2' (2009) dan 'Bukan Malin Kundang' (2009). Di tahun 2010 ini, iqbal rais sudah merilis 'Sehidup (Tak) Semati' (Juni 2010)dengan mengarahkan aktor/aktris Winky Wiryawan & Fanny Febriana. Dengan selera directing yang cenderung ke arah genre komedi ini, rasanya karya terbarunya: 'Senggol Bacok' (November 2010) patut ditunggu kehadirannya di layar lebar.

Dari sisi casts, peran utama Fathir Muchtar, mulai dikenal lewat '5 Sehat 4 Sempurna' (2002), 'Susahnya Jadi Perawan' (2008), 'Love' (2008), dan 'Serigala Terakhir' (2009). Tahun 2010 ini, ia juga mendapat peran di komedi 'Ratu Kostmopolitan' (Mei 2010) produksi PH yang sama yaitu MVP Pictures.

Peran utama wanita, Kinaryosih, adalah peraih piala citra 2006 kategori pemeran pembantu wanita terbaik lewat film 'Mendadak Dangdut'. Bulan Oktober 2010 ini, filmnya 'Rokkap' juga baru diputar di layar tanah air. Model cantik bersuara khas nan seksi ini rasanya cukup kuat untuk menjadi magnet dalam film ini. Setuju?

Dan terakhir, Ringgo Agus Rahman. Nama aktor berwajah ekspresif ini terlihat cukup produktif di semester kedua tahun 2010. Tercatat ia ambil andil dalam 'Aku atau Dia' (Oktober 2010) & 'Perjaka Terakhir 2' (Oktober 2010) yang dirilis dalam waktu hampir bersamaan. Melihat nama Jonny Iskandar ("aku bukan pengemis cinTAAAAAAAAHhhh!") dan Aji Idol terpampang di jajaran cast, sepertinya cukup menjanjikan untuk diangkat ke layar lebar. Mengingat penampilan keseharian mereka yang cukup berkarakter.

Berbekal komposisi ramuan sukses dalam film ini, serta jalan cerita yang sepertinya akan menimbulkan cukup banyak 'konflik', sudah seharusnya pecinta Film Indonesia menyambut kehadiran film komedi terbaru ini di awal November 2010. Bagaimana sepak terjang film ini nanti di industri film Indonesia? Berhasil memberikan warna komedi yang kuat? Target market film ini sepertinya bisa cukup luas dan aman bagi berbagai tingkat usia dan kelompok sosial. Penasaran? Mari kita tunggu!

Mulai 4 November 2010

Tetap cintai film Indonesia dulu, kini & nanti.
Tweet us your #testimoni on twitter, just mention @film_indonesia

Mulai 28 Oktober 2010 : 'Aku Atau Dia'



Komentar poster:
Bermodalkan warna yang eye-catching, penulisan judul yang khas serta ekspresi casts yang cukup 'mengundang', sebagai sebuah poster film komedi romantis, pas!


AKU ATAU DIA - 2010


Jenis Film : Comedy/romantis
Rating LSF : Remaja (teenage)
Homepage : http://www.ceritamu.com/
Durasi : 97

Produksi : One Star Productions
Produser : Affandi Abdul Rachman
Sutradara : Affandi Abdul Rachman
Penulis : Affandi Abdul Rachman, Nataya Bagya

Casts:
Fedi Nuril - sbg Rama
Julie Estelle - sbg Novi
Rizky Hanggono - sbg Dafi
Ringgo Agus Rahman - sbg Asep
Ananda Omesh - sbg Wawan
Aline Adita - sbg Amara
Sophie Navita - sbg Mbak Elza
Lukman Sardi
Edo Borne
Alex Abbad
Yama Carlos
TJ
Verdi Solaiman
Shara Aryo
Lenna Tan






Sinopsis
NOVI (Julie Estelle) dan DAFI (Rizky Hanggono) adalah 'campus sweetheart',bertemu saat kuliah dan berpacaran terus hingga keduanya lulus. Layaknya hubungan percintaan lainnya, hubungan Novi dan Dafi tidak semulus yang dikira. Setelah menerima tawaran bosnya, AMARA (Aline) untuk dipromosikan menjadi partner di law firm milik Amara, Davi berubah. Ia mengakhiri hubungannya dengan Novi. Novi patah hati, hingga saudara-saudaranya: PIPIT (TJ), WAWAN (Omesh Ananda), dan ASEP (Ringgo Agus Rahman) merasa khawatir. Tanpa tidak sengaja, Novi mendengarkan siaran radio yang sedang mewawancari Mbak Elza dari heart-break.com, suatu badan inteligen khusus patah hati karena orang ketiga, keempat atau sebab lainnya. MBAK ELZA (Sophie Navita) setuju untuk membantu Novi dan mengutus RAMA (Fedi Nuril) serta timnya untuk menjalankan misi merebut Dafi kembali. Kebersamaan Novi dengan Rama membuat membuat perhatian Rama terpecah antara menyelesaikan misi dan perasaannya terhadap Novi. (via 21cineplex & akuataudia.com)

Rekomendasi:
Sutradara Affandi Abdul Rachman, memulai debut karyanya dengan dengan mengarahkan Lukman Sardi, Richa Novisha, Yama Carlos, dan Alex Abbad dalam film 'Pencarian Terakhir' (2008). Setahun kemudian, ia menggarap film komedi 'Heartbreak.com' (rilis mulai 3 Des 2009) yang merupakan prekuel dari film 'Aku atau Dia' ini. Heartbreak.com cukup sukses diterima pecinta film Indonesia, khususnya genre komedi-remaja. Sehingga cukup bijak rasanya untuk dilanjutkan dengan sekuelnya. Ramuan khusus film ini adalah menggunakan banyak casts yang sudah punya nama dan masing-masing memiliki basis fans tersendiri. Strategi yang cukup tepat untuk genre film seperti ini. Tak perlu pendalaman karakter, tapi banyak karakter, yang masing-masing berkarakter (maaf kalau kebanyakan kata karakter, red).

Beberapa nama seperti Sophie Navita, Omesh, Yama Carlos, dan Edo Borne dipertahankan melanjutkan peran yang sudah dibangun di prekuel. Untuk cast utama, Julie Estelle, Fedi Nuril, Rizky Hanggono, Ringgo Agus Rahman tentu adalah pemikat utama untuk mengundang pecinta Film Indonesia ke layar bioskop. Bagaimana film ini akan memenangkan hati pecinta film Indonesia? patut disiapkan jadwal khusus untuk menyimak komedi romantis ini!

Mulai 28 Oktober 2010

Tetap cintai film Indonesia dulu, kini & nanti.
Tweet us your #testimoni on twitter, just mention @film_indonesia


Rabu, 20 Oktober 2010

Mulai 21 Oktober 2010: 'Rokkap' & ' Setan Facebook'



ROKKAP - 2010

Jenis Film : Drama
Rating LSF : Dewasa (adult)

Produser : Inge Rosandi Kandou
Produksi : Promised Land Pictures
Sutradara : Bm Joe, Ginanti Rona Tembang Sari, Hendra ‘pay”

Casts :
Kinaryosih - sbg Lingga
Alex Abbad - sbg Bow
Agastya Kandou
Sarah Jane
Tongam Sirait
Iyuth Pakpahan

Film drama percintaan dengan kultur budaya Batak antara Lingga (Kinaryosih) yang tuna netra dengan Bow (Alex Abbad), seorang fotografer - harmonisasi hasapi (musik traditional Batak) dan keindahan Danau Toba.

Rekomendasi:
Sebuah film yang mengangkat unsur budaya Batak dengan romantika percintaan, dengan cast sekelas pemenang piala Citra, aktris Kinaryosih, dan kali ini didampingi Alex Abbad seharusnya cukup menarik untuk disaksikan. Terus terang agak kaget baru mengetahui ada film ini 1 hari sebelum mulai tayang di bioskop. Apakah ini semacam spirit indie, bisa jadi. Premiere film ini diadakan juga 1 hari sebelum tayang (20 Oktober 2010). Respon dari penonton premiere sepertinya positif dilihat dari timeline twitter sang produser. Bagaimana perjuangannya di layar, kita tunggu #testimoni dari pecinta Film Indonesia. Sepertinya akan sangat menarik meluangkan waktu untuk menyaksikan karya ini!


- - - - - - - - - - -




SETAN FACEBOOK - 2010

Jenis Film : Horror
Rating LSF : Dewasa (adult)

Produser : Harris Nizam
Produksi : D’color Entertainment
Sutradara : Helfi Kardit
Penulis : M. Ilhamka Nizam, Anggoro

Casts:
Cindy Anggrina
Boy Hamzah
Jehaan Sienna
Maeeva Amin
Waqid
Ricky Ertan


Farah, di usia 19 sangatlah energik dan spontanitas, termasuk urusan identitas yang sudah dianggap over-narsis oleh teman-teman dekatnya. Cici, sahabatnya dan Nauvam pacarnya sudah seringkali mengingatkan Farah agar tidak terlalu obsesi dengan status di Fesbuk.

Kadar aktifitas Farah sudah melebihi porsinya, kadang di tempat yang tak semestinya dan di waktu yang tak seharusnya. Ia terus saja mengupdate status Fesbuk. Apapun yang ada di benaknya tak pernah terlewat sekalipun. Teror pun dimulai kala Farah diundang untuk mengkonfirmasikan profil seseorang bernama Mira Anindhita, sosok asing yang di kemudian hari membawa bencana. Selamatnya, Farah tak pernah menggubris untuk mengkonfirmasi. Namur, beberapa temannya satu per satu yang juga diundang mendadak mati mengenaskan.

Farah pun mulai ketakutan. Ada apa sebenarnya? Apakah kematian orang-orang di sekitarnya ada hubungan dengan fesbuk atau pembunuh psycho yang meneror dengan cara yang aneh. Segera ia meminta bantuan Roni hacker yang diminta menelusuri profil misterius yang mungkin jadi penyebab kematian akhir-akhir ini.

Seiring teror terus berjalan Farah bertemu dengan Oma Pujo yang konon menjadi kunci dari semuanya. Namun Farah masih belum bisa tenang karena waktu tak lagi menyisakan kesempatan untuknya...

Adakah hubungan Farah dengan sosok misterius yang melakukan teror hingga menghabisi nyawa orang tersebut? Akankah Farah tetap bertahan hidup?


Rekomendasi:

Dari judulnya sepertinya ada subgenre baru, genre horor social media kalau boleh disebut. Film ini merupakan film ke-empat sutradara Helfi Kardit tahun 2010 ini, setelah 'Arisan Brondong'(Februari), 'The Sexy City' (Maret), dan 'D'Love' (Juli). Dari judulnya bisa jadi ini adalah murni film horor saja yang mengambil segmen remaja. Kemungkinan target penontonnya juga generasi yang masih eksis di Facebook, yaitu yang baru meninggalkan Friendster, tapi juga belum familiar dengan Twitter. Kreatif juga dalam memilih judul, kita tunggu perjuangannya di layar bioskop.


Tweet us your #testimoni on your twitter account! Mention us @film_Indonesia


Tetap cintai Film Indonesia dulu, kini & nanti

Selasa, 19 Oktober 2010

[Rilis Pers] 'Simfoni Luar Biasa' karya Awi Suryadi - rilis awal 2011




SIMFONI LUAR BIASA (JAYDEN’S CHOIR)

Sebuah Balada tentang Anak-anak Terlupakan


Jakarta, 19 Oktober 2010 - Film tentang anak-anak sejak lama muncul dalam khazanah film nasional. Namun secara spesifik yang membahas cerita tentang anak-anak dengan kebutuhan khusus agaknya masih jarang. SIMFONI LUAR BIASA atau judul bahasa Inggrisnya JAYDEN’S CHOIR produksi Nation Pictures & Primetime Production ingin membahas tentang hal itu.

“Sejak tahun 2004, sebelum saya menjadi filmmaker, saya tertarik dengan kehidupan anak yang memiliki kebutuhan khusus (cacat),” demikian ucap produser Delon Tio yang juga pemilik ide cerita. Saat itu dia membaca artikel di Koran tentang anak cacat dari Beijing, Cina yang bermain orchestra simfoni di hadapan ribuan penonton. “Di foto utama saya lihat konduktor dengan kondisi down syndrome ekspresi wajahnya bahagia,” ungkap Delon. Sejak itu dia bersumpah jika suatu hari kelak akan merealisasikan topik yang menyentuh dan inspiratif ini.





Dengan modal cerita yang inspiratif ini, pihak produser memasang bintang mancanegara Christian Bautista. Sebelumnya, dia lebih dikenal sebagai penyanyi. “Christian menjadi alasan utama dari sisi komersial film ini,” lanjut Delon.

Christian sendiri tertarik bergabung dalam film ini lantaran ceritanya yang menantang. Selain itu, di sini dia mendapatkan kesempatan perdana sebagai aktor utama. “Pokoknya di film ini anda bisa menemukan sosok Christian yang berbeda ketimbang yang dikenal sebelumnya,” seloroh cowok kelahiran 19 Oktober 1981 ini sedikit berjanji.

Sutradara dan penulisan skenario dipercayakan kepada sutradara Awi Suryadi. “Ini film yang idealis, temanya tidak pasaran dengan apa yang sedang kebanyakan beredar di sini dan sangat menantang untuk dibuat menjual,” ucap Awi. Kali ini dia berkolaborasi dengan penulis cerita pendek Maggie Tiojakin yang juga seorang jurnalis. “Menulis naskah sendiri pastinya lebih berat namun kepuasannya juga lebih besar,” ujar sutradara muda ini. kolaborasi keduanya sudah pernah terjadi dalam film Selendang Rocker dan I Know What You Did On Facebook.

“Berkolaborasi dengan Awi merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi saya yang biasanya bergelut di bidang jurnalistik serta fiksi pendek. Saya berharap film SLB dapat menginspirasi masyarakat umum untuk lebih menghargai saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus dan butuh dukungan kita, serta untuk memperlakukan mereka sebagai individu-individu yang memiliki bakat serta kemampuan mereka masing-masing,” kata Maggie.

Di film ini Christian akan dipasangkan dengan Gista Putri. Pemeran Laras ini dikenal sebagai model yang sempat wara-wiri di layar kaca dan film ini merupakan debutnya di layar lebar. Deretan pemain lain yang terlibat dalam Simfoni Luar Biasa adalah aktris Ira Wibowo dan Ira Maya Sopha. Kemudian ada Valerie Thomas, Verdi Solaiman, Sophie Navita, serta si pelantun Denpasar Moon, Maribeth Pascua.

Proses syuting SIMFONI LUAR BIASA (JAYDEN’S CHOIR) akan dimulai di Jakarta pada akhir Oktober 2010 dan sebelumnya sempat syuting di Manila, Filipina. Rencananya akan rilis di jaringan bioskop tanah air serta di Filipina pada awal tahun 2011.





TIM PRODUKSI

Produksi: Nation Pictures & Primetime Production

Produser Eksekutif: Nita Triyana

Produser: Delon Tio

Ide Cerita: Delon Tio

Skenario: Awi Suryadi-Maggie Tiojakin

Sutradara: Awi Suryadi

Penata Kamera: Tono Wisnu

Penyunting Gambar: Yoga Koesprapto

Penata Musik: Ricky Lionardi











CAST LIST
Christian Bautista - Jayden
Gista Putri - Laras
Ira Wibowo - Marlina
Valerie Thomas - Carissa
Ira Maya Sopha - Rinjani
Verdi Solaiman - Pak Dimas
Sophie Navita - Helena
Maribeth Pascua - Penelope
Willem Beaver - Hans Domas
Stanley Saklil - Bimo


Biografi Singkat
PEMAIN:
Christian Bautista (Jayden)

Christian Joseph Murata Bautista, kelahiran Imus, Cavite, 19 Oktober 1981. Namanya dikenal di Asia Tenggara sebagai penyanyi beken asal Filipina. Tembang The Way You Look at Me menjadi salah satu hitsnya yang popular di Indonesia. Diam-diam, Christian juga sering nongol di Indonesia. Sebelumnya dia sempat jadi juri Indonesia mencari Bakat di Trans TV. Setelah sempat berakting di negaranya, kini dia akan memulai debutnya sebagai aktor di sini.

SUTRADARA
Awi Suryadi

Memulai debut tahun 2006 lewat Gue Kapok Jatuh Cinta bareng Thomas Nawilis. Sejak itu aktif membuat film, baik sebagai penulis maupun sutradara. Tahun 2010 dia mencatatkan namanya sebagai sutradara pertama yang dua filmnya rilis pada tanggal yang sama, yakni I Know What You Did on Facebook serta Pengantin Topeng pada 15 Juli silam. Filmnya yang lain: Sumpah Pocong di Sekolah, Mupeng, dan Selendang Rocker. Simfoni Luar Biasa menjadi kolaborasi berikutnya dengan produser Delon Tio pasca membuat Claudia/Jasmine.





Selamat & sukses lancar untuk produksi film 'Simfoni Luar Biasa'
Salah satu karya yang patut ditunggu Pecinta Film Indonesia di awal 2011

Cari Film Indonesia

Website Resmi OfficialfilmIndonesia.com