Jumat, 11 Juni 2010

RATU KOSTmopolitan!




RATU KOSTmopolitan


Ditayangkan serentak tanggal 27 Mei 2010, RATU KOSTmopolitan sebuah film komedi yang sarat aksi produksi terbaru dari MVP PICTURES. Merupakan film ke-6 dari sutradara Ody C. Harahap (Alexandria, Bangsal 13, Selamanya... , Kawin Kontrak, Kawin Kontrak Lagi, Punk In Love).

Satu hal yang patut di garis bawahi dari film-film karya sutradara yang akrab dipanggil Ochay ini adalah kentalnya suasana kemajemukan suku dan isu sosial. Sebelumnya Ochay mengangkat fenomena kawin kontrak dari masyarat pedesaan di Jawa Barat lewat KAWIN KONTRAK, disusul PUNK IN LOVE, sebuah film roadtrip tentang usaha empat punkers asal Malang, Jawa Timur menuju Jakarta.

Di film terbarunya, RATU KOSTmopolitan, Ochay melirik kehidupan urban kota Jakarta dimana setting-nya adalah sebuah kampung di sebuah daerah jakarta yang terancam di gusur oleh mafia tanah. Cerita di pusatkan kepada tiga mahasiswi : Gina (mahasiswi rantau asal Bali ) , Tari (mahasisiwi rantau asal Manado) dan Zizi (asal Jawa Timur). Ketiga mahasiswa tersebut ngekost di rumah ibu Laksmi (janda asal Padang).

“Ini adalah film komedi tentang persahabatan, perjuangan dan kecintaan seseorang pada tempat walaupunn itu bukan tempat mereka dilahirkan.” Jelas Ochay.
Syuting film RATU KOSTmopolitan memakan waktu kurang lebih 30 hari dan semua berlokasi di Jakarta. Lokasi berpusat di sebuah perkampungan padat penduduk yang terancam di gusur. Pemilihan gang sempit di Jalan Blora - Jakarta Pusat sebagai lokasi utama syuting bukan karena tanpa sebab. “Gambaran gang sempit dan rumah padat disamping gedung-gedung pencakar langit akan menimbulkan ironi tersendiri bagi penonton.” ujar Ody.





Sepanjang film penonton akan di hibur dengan adegan-adegan komedi dengan konten lokal ala ochay dan aksi-aksi adu jotos kelas tinggi. Bukan sekedar film silat dengan efek-efel asal-asalan yang keliatan culun. Bahkan, sebuah rumah sengaja dibangun untuk kemudian dibakar “Sebenarnya saya ingin menggambarkan permasalahan kota Jakarta, terutama penggusuran, itu yang menarik yang ingin saya sampaikan di film ini. Mau gusur? Biasanya bakar dulu! ” ujar Ochay


Preparation

Pemeran utama dalam film RATU KOSTmopolitan : Luna Maya, Tyas Mirasih dan Imey Liem adalah tiga sosok artis yang yang identik dengan kelembutan dan tiba-tiba harus menjelma menjadi sosok pahlawan berani mati. “Saya sudah tahu bakal banyak adegan berantem yang menguras tenaga” cerita Luna Maya. Oleh sang Sutradara ketiga artis tersebut di beri ‘pelajaran’ khusus. Ahli beladiri di datangkan untuk melatih tiga mahasiwi ini agar jadi ratu yang garang namun tetap panas “Kurang lebih sebulan, kita di kurung dalam satu apartment, selain untuk dapetin chemistry, kita juga di bekali latian fisik yang cukup berat. Push up, sit up, boxing udah jadi latian sehari-hari. Latian terakhir adalah kita bertiga harus dorong brangkas seberat 100kg lebih.” cerita Tyas Mirasih.

Selain latian fisik, untuk memperkuat karakter masing-masing para pemain juga dibekali “bakat” sesuai dengan karakter yang dimainkan. Luna Maya yang berperan sebagai Gina, Mahasisiwi asal Pulau Bali yang jago masak diberi tugas oleh sang sutradara sebagai tukang masak setiap reading

“Di dalam apartmen tempat kita reading itu ada dapur dan saya harus masak untuk makan semua team. Biar pegang sutilnya luwes kata sutradaranya.. hahahah.. untuk logat Bali nggak ada masalah karena saya memang dari sana” ujar Luna.

Sedangkan untuk Tyas yang berperan sebagai Tari, mahasiswi dari Manado yang juga berprofesi sebagai guru aerobik , “Untuk adegan berantem, karakter saya lebih banyak menggunakan gaya-gaya aerobik. Mau nggak mau saya harus tau gerakan basic aerobik, mulai kelenturan tubuh sampai harus kayang juga. Sepuluh dvd aerobic saya lahap” cerita Tyas. Selain harus berlatih aerobik Tyas Mirasih juga harus merasakan keluhnya lidah karena wajib menggunakan logat Manado sepanjang film.

Untuk ratu nomor tiga : Zizi yang di perankan oleh Imey Liem (pemenang kontes Cantik Indonesia TRANS TV) harus memangkas rambut panjangnya demi memerankan sosok mahasiswi nyentrik asal jawa timur yang berprofesi sebagai seniman Tatto. “Gue asalnya dari surabayal jadi nggak ada kesulitan masalah logat. Dan untuk tatto, sejak dulu saya udah menyukai seni Tatto. Pengorbanan terbesar saya adalah potong rambut” kenang Imey sambil menunjukan tatto yang tersebar dari kaki hingga punggungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Film Indonesia

Website Resmi OfficialfilmIndonesia.com