REVIEW 3 Film, Setali 3 Uang?
Sampai akhir Juli 2010 ini, sudah tercatat 50 judul film Indonesia yang tayang di bioskop. Beberapa dikenang mencuat dan meninggalkan kesan yang akan diingat bertahun oleh pecinta film Indonesia. Tak sedikit pula yang hanya lewat sekedar menambah kuantitas judul tanpa menambah makna pada penontonnya. Berikut 3 review film di layar bulan Juli 2010 yang mungkin masuk kategori terakhir.
'D'LOVE'
Sutradara : Helfi Kardit Penulis : Amorita D
Jenis Film : Drama, Produser : Helfi Kardit & Fanny Nasry, Produksi : Bintang Timur Films & Dreamcatcher Pictures, Homepage : http://www.dlove.co.id
Pemain : Aurelie Moeremans, Rebecca Reijman, Agung Saga, Ahmad Albar, Rizky Adrianto, Shierly Rushworth
Singkat Cerita
Mengisahkan cinta segitiga dari pemain utamanya. Seorang pemuda dari kalangan kaya, Elmo, yang meninggalkan keluarga lantaran ayahnya yang koruptor dan hidup di jalanan sebagai petarung liar bayaran yang dijadikan taruhan. Dua gadis yang dekat dengan hidupnya adalah Aprilia, seorang pianist muda yang hidup dengan ayah kaya yang gay (Baskara), dan Neina, 'gadis' pintar yang hidup pas-pasan dengan neneknya dan terlibat urusan dengan seorang comblang tomboy. Karakter Elmo mempunyai teman kecil, Bocor, yang mulutnya demikian ringannya mengucapkan kata-kata kotor sepanjang film. Siapa yang berhasil memenangkan hati Elmo? Apa akhir kisah pertarungan Elmo? Itu yang menjadi perputaran cerita dalam film ini.
Kesan Gambar.
Warna dalam film ini cukup konsisten dengan tone coklat senada warna kulit dan lighting yang 'panas-redup' untuk pengambilan gambar perkelahian. Gambar di sekitar rel kereta juga cukup menarik untuk dilihat. Perlu dicatat dengan nilai bagus, sesuai posternya, Agung Saga memamerkan otot hasil latihannya dalam film ini untuk setiap adegan laganya. Meskipun secara ekspresi wajah, tak bisa ditangkap apa perasaan yang ingin disampaikan tokoh Elmo ini. Marah, kecewa, benci, tak bisa dimengerti.
Kesan Cerita.
Untuk akting, tak ada pemain yang cukup kuat memerankan perannya masing-masing. Malah yang menonjol adalah karakter Bocor, yang rasanya membuat kita akan marah (kalau bisa dibekap mulutnya) bila menemui anak seusianya bicara seperti itu dalam kehidupan kita. Karakter yang dimainkan Ahmad Albar lumayan diperbincangkan di media sebagai karakter gay, namun dalam film ini tak dijelaskan kenapa harus berorientasi gay, karena tak memberi nilai tambah yang kuat pada cerita.
Kesan Rasa.
Selesai menonton film ini, selesai begitu saja. Tak ada yang perlu direkomendasikan untuk ditonton pecinta film Indonesia. Kecuali hanya untuk menikmati permainan visual. Mungkin film ini berusaha sedikit memberi bumbu ala 'Merantau' atau 'Sang Dewi'? Atau cerita cinta segitiga-segitiga lainnya? Ya, lumayan memberi bumbu. Kalau ada waktu lebih silakan saja ditonton.
Not Recommended.
- - - - -
'NAKALNYA ANAK MUDA'
Sutradara : Nayato Fio Nuala, Penulis : Farah Mandala
Jenis Film : Thriller, Produser : Karan Mahtani, Produksi : Mitra Pictures
Pemain : Ratu Felisha, Uli Auliani, Fero Walandouw, Billy Ade Sumirat, Rozie Mahally, Rommy Ravalzy
Singkat Cerita
Intinya 6 orang dalam seperti dalam poster itu jalan-jalan ke hutan, menginap di rumah kosong kakek salah satu karakter yang berambut panjang, dan akhirnya satu per satu dibunuh dengan motif balas dendam. Siapa yang balas dendam? Salah satu dari karakter itulah pokoknya, yang cewek dan hilang pertama (terus terang spoiler). Pembalasan dendam adalah karena korban dulunya pernah diperkosa oleh 'anak-anak muda nakal' tersebut.
Kesan Gambar
Untuk gambar lumayan bagus dari segi pencahayaan disaat malam dari luar rumah, juga dengan pengambilan alam di seputar rumah. Gambar lain, biasa, khas Nayato. Air terjun yang dinanti-nanti tak sebesar yang dibayangkan.
Kesan Cerita
Jenis cerita seperti ini mungkin sudah biasa ditemukan beberapa bulan terakhir ini, Pengantin Topeng, Taring, Air Terjun Pengantin. Apa yang special? Tidak ada. Mungkin dari poster yang special, yaitu dimiripkan dengan segenre-nya. Dan jangan harap menemui scene seperti di poster dalam filmnya.
Kesan Rasa
Sedih, kenapa film Indonesia seperti ini bisa masuk bioskop, harusnya langsung DVD saja. Dan diproduksi terbatas tentunya.
Not Recommended
- - - - -
'ISTRI BO'ONGAN'
Sutradara : Arie Aziz, Penulis : Nurmalina
Jenis Film : Drama-dewasa, Produser : Budi Mulyono, Koko Soenaryo, Produksi : Kanta Indah Film
Pemain : Fahrani, Dwi Sasono, Julia Perez, Jessica Iskandar, Joe Richard, Tarzan Srimulat, Bari Binrang, Cameo: Gaston Castanyo
Singkat Cerita
Karakter Dwi Sasono, Arya dari keluarga Jawa di Magelang yang terpandang dan menganut sopan santun yang tinggi dimana calon istri Arya harus yang 'feminim' dan 'keibuan', dalam asumsi Arya. Sehingga ia tak berani mengajak Amara (pacarnya, JuPe) yang wanita karir modern untuk dikenalkan kepada orang tuanya. Alhasil diadakan audisi singkat mencari siapa pengganti calon istri Arya, yang diusahakan akan dibenci keluarga Arya di kampung. Terpilihlah Fani (Fahrani) yang bertato dan suka berpakaian seksi. Namun ternyata diluar harapan Arya, orang tuanya ternyata suka dan menerima Fani apa adanya. Siapa yang akan jadi pilihan Arya?
Kesan Gambar
Warna gambar film ini cukup menarik. Warna coklat terang yang hangat. Sangat disayangkan pengemasan film ini tak seperti isinya. Poster yang 'merah' dan 'panas', jelas-jelas menimbulkan image vulgar, padahal filmnya segar. Jika menilai dari poster. Ekspektasi dan sajian akan sangat berbeda.
Kesan Cerita
Cerita sederhana film ini sebenarnya menarik. Dan penggambaran sepanjang filmnya juga cukup menyenangkan dan tidak dilebih-lebihkan. Kecuali pas karakter JuPe yang memang serba 'berlebih', namun untuk karakter yang dimainkannya ini, semua 'keberlebihan' itu bisa dimaafkan. Pas saja untuk karakternya. Perlu dicatat juga penampilan Jessica Iskandar yang kini lebih dikenal sebagai ratu FTV, dalam film ini mampu membawakan karakter yang tanpa dosa, lugu, just like another 'blondie girl', namun sangat segar untuk film ini. Dan tentunya sang ayah, Tarzan, dengan baik makin menyegarkan film ini. Fahrani pun mampu dengan baik menjalankan perannya.
Kesan Rasa
Jika kita menilai dari poster, tak mungkin akan merasakan kesan ini. Lucu, ringan dan segar. Genre film ini harusnya komedi romantis dewasa, bukan dewasa saja. Disayangkan film ini dikomunikasikan dengan cara harus 'dijual' sisi vulgarnya.
Recommended
- - - - -
Pembelajaran:
Don't judge the movie from its poster.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar